Anies Baswedan Kumpulkan Direktur Rumah Sakit di Jakarta

oleh -687 Dilihat

Garisjabar.com- Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengharapkan rumah sakit (RS) di Jakarta mempunyai pemahaman dan protokol yang sama jika menemukan kasus corona (Covid-19). Jum’at (6/3/2020).

Menurutnya, hal itu penting agar masyarakat DKI tidak kebingungan terkait Covid-19.

Anies mengatakan, pihaknya mengumpulkan para direktur rumah sakit, ketua organisasi profesi, para ketua perhimpunan profesi, dan para ketua Asosiasi Rumah Sakit. Mereka mengikuti sosialisasi pencegahan, pengendalian, dan update situasi Covid-19 di Ruang Pola, Blok G Lantai 1, Balai Kota Jakarta, Kamis (5/3/2020).

“Pemrov DKI mengumpulkan semua pimpinan rumah sakit yang ada di DKI, 190 rumah sakit. Kita mengundang pembicara dari RSPI Sulianti Saroso dan dari Kementerian Kesehatan yang terkait dengan keluhan penyakit, untuk memberikan penjelasan kepada semua pimpinan rumah sakit agar semua memiliki pemahaman (dan) protokol yang sama, ketika menemukan kasus (Covid-19) di Jakarta,” ujarnya.

Namun ini, Anies berharap dengan adanya kasus Covid-19 menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agar selalu mengedepankan upaya promotif dan preventif. Semua pihak harus memiliki tingkat kesiagaan dan pemahaman untuk bertindak yang sama, agar masyarakat Jakarta bisa mendapat ketenangan hal ini.

“Intinya, Pemprov DKI ingin semua tanggap, bukan hanya di jajaran dan rumah sakit pemprov, serta di puskemas, tetapi juga semua rumah sakit yang ada di Ibu Kota. Jadi, tadi penjelasan itu, diskusinya lebih teknis medis, karena memang bicaranya soal handling jika ditemukan itu,” katanya.

Hal ini, Anies pun meminta masyarakat agar proporsional dalam merespon kasus Covid-19. Ia memastikan pihaknya akan memberikan informasi faktual, urgen, dan transparan sehingga masyarakat juga bisa tenang.

“Kita harus waspada, jangan panik, tapi jangan rileks. Jangan membesarkan, tetapi juga jangan dikecilkan, proporsional. Seluruh jajaran pemprov dan kita semua yang ada di sini, tiga pegangan kita, faktual, urgen dan transparan. (Sebab) seluruh masyarakat membutuhkan itu semua. Kesigapan berdasarkan kenyataan dan selalu apa adanya. Karena apa adanya ini penting sekali,” ucapnya.

Namun itu, di tempat yang sama, Ketua Tim Tanggap Covid-19 DKI Jakarta, Catur Laswanto mengatakan call center DKI sudah dihubungi oleh 2.689 orang. Mereka yang menelepon umumnya mencari informasi tentang Covid-19 tersebut.

Kapala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menuturkan, hal-hal yang disampaikan oleh para penelpon, mulai dari pertanyaan terkait gejala Covid-19 sampai mekanisme yang ditempuh jika yang bersangkutan mengalami gejala Covid-19 tersebut. (Rht)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *