PURWAKARTA, garisjabar.com- Tak seperti biasanya tahun-tahun sebelumnya, pesanan kue keranjang di Kabupaten Purwakarta, jelang hari raya Imlek tahun ini, menurun.
Sementara yang dialami perajin kue Hayati (60) yang berlokasi di Gang Aster Kelurahan Nagri Kaler Pusat Kota.
Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah produksi tahun ini merosot drastis.
“Turun hampir 60 persen. Akibat mahalnya bahan baku untuk memproduksi kue ini,”kata Hayati. Kamis (01/02/2024).
Selain itu, beruntungnya masih ada beberapa pelanggan kue keranjang yang setiap tahunnya datang ke tempat ini.
Kurniawan (56) pelanggan kue keranjang mengakui dirinya rutin di setiap perayaan Imlek selalu membeli di tempat ini. Sehingga dirinya tidak pernah membeli di tempat lain.
“Karena kalau di sini selalu mempertahankan cita rasa yang sangat enak di banding tempat lain,”ujar Kurniawan.
Kata Hayati pengrajin kue keranjang merosotnya pesanan kue olahannya itu lebih disebabkan daya beli yang menurun. Termasuk juga adanya penurunan minat terhadap penganan yang juga lazim disebut dodol cina ini.
“Kalau biasanya yang pesan bisa ada yang sampai ratusan. Sekarang hanya puluhan,”ungkapnya.
Selain pesanan menurun, harga bahan baku, seperti gula putih dan tepung ketan justru mengalami kenaikan.
“Sudah puluhan tahun. Jadi, sudah menjadi kewajiban saya untuk tetap meneruskannya dalam kondisi apapun,”ucapnya. (Rsd)