Dedi Mulyadi Perbaiki Jembatan Pakai Uang Pribadi, Warga Gendong Bocah Dibiarkan

oleh -100 Dilihat

PURWAKARTA, garisjabar.com- Akses jembatan warga kampung Tegalpanjang Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, ambruk viral di media sosial (medsos).

Sebuah video yang memperlihatkan warga bersusah-payah menyeberangi jembatan ambruk. Jumat (1/3/2024).

Laki-laki tersebut kemudian menggendong seorang perempuan yang ingin pulang melewati sungai tersebut.

Sementara di sisi lain, jembatan penghubung Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang yang rusak sekitar enam tahun terakhir ini akhirnya bisa diperbaiki setelah Dedi Mulyadi (KDM) turun tangan langsung.

Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu menindaklanjuti laporan masyarakat terkait jembatan yang rusak tersebut. Belum lama ini, ia datang ke lokasi bersama sejumlah pihak dan warga untuk melihat langsung kondisi jembatan rusak yang masuk dalam wilayah Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.

“Ini jembatan rusak sekitar enam tahun semenjak bapak (KDM) berhenti jadi bupati, tidak ada yang memperbaiki,” kata Kades Cijunti Rohata Hardiana.

Namun dia tak mengetahui secara pasti penyebab jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki. Alhasil selama rusak warga atau kendaraan yang lewat jembatan harus bergantian dan ekstra hati-hati.

Dedi Mulyadi pun meminta sahabatnya yang juga seorang pengusaha Saepul Bahri Binzein untuk menghitung biaya yang diperlukan untuk memperbaiki jembatan. Hasilnya jika dikerjakan berdasarkan proyek mencapai Rp 1,4 miliar, namun karena dikerjakan secara sosial tanpa keuntungan sekitar Rp 1 miliar.

Sebagai salah satu tokoh di Purwakarta, Binzein pun akan turut membantu proyek sosial tersebut. Ia akan membebaskan sejumlah biaya dan tak akan mengambil keuntungan atau real cost.

“Pekerjaan kurang lebih dua bulan selesai. Nanti dibuat sayap sebagai penahan air, kalau ini tidak ada,”ujar Binzein.

Selain itu, Dedi Mulyadi mengatakan, semestinya proyek tersebut dianggarkan oleh Pemprov Jabar karena menghubungkan dua kabupaten. Meski begitu ia memastikan pekerjaan perbaikan tersebut tidak akan melibatkan keuangan pemerintah dan semuanya akan menggunakan anggaran pribadi.

“Uangnya dari saya, tidak usah melibatkan anggaran dari pemerintah. Pekerjaan kita mulai hari Minggu dan mudah-mudahan selesai pas dua bulan, pas ulang tahun saya tanggal 12 April,”ucap Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi berharap hal tersebut bisa menjadi contoh agar masalah yang ada tidak dikerjakan secara berlarut-larut oleh negara. Terlebih keberadaan jembatan sangat vital untuk warga di dua kabupaten tersebut. (Rsd)