Puluhan Wartawan di Purwakarta Gelar Aksi Damai, Oknum Ormas Intimidasi Wartawan

oleh -144 Dilihat

Garisjabar.com- Puluhan wartawan yang mengatasnamakan Forum Solidaritas Wartawan Purwakarta melaksanakan aksi damai di Taman Pembaharuan, pada Senin (30/09/2024).

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terhadap intimidasi dan ancaman yang dialami salah satu rekan wartawan yang diduga dilakukan oleh oknum ormas.

Sementara, aksi ini turut dihadiri oleh wartawan dari berbagai media, baik cetak, dan media online.

Dalam aksi damai ini, para wartawan membawa spanduk bertuliskan “Jangan Intimidasi Wartawan dan “Calon Bupati Jangan Anti Kritik”.

Suasana aksi berlangsung tertib dan damai, dengan para wartawan menyampaikan orasi terkait pentingnya perlindungan terhadap profesi mereka.

Salah satu wartawan Adi Tarigan dalam orasinya menyatakan bahwa intimidasi terhadap wartawan adalah serangan terhadap kebebasan pers yang dilindungi oleh undang-undang.

“Kami tidak akan mundur, tidak akan takut dalam menyampaikan fakta dan informasi kepada publik,”kata Adi Tarigan, Senin (30/09/2024).

Adi Tarigan pun mengatakan, bahwa dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah wartawan di Purwakarta mengalami berbagai tekanan oleh oknum tersebut.

Kata Adi Tarigan, selain itu, juga ada pemanggilan oleh pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan oleh pemberitaan.

Menurutnya, bahwa tindakan intimidasi terhadap wartawan tidak hanya mencederai kebebasan pers, tetapi juga mengancam demokrasi.

“Ada langkah-langkah yang seharusnya ditempuh, bila ada pemberitaan yang memang dinilai merugikan salah satu pihak, yang seharusnya bisa meminta hak jawab dan dipastikan kami sebagai wartawan akan memenuhi hal itu,”ujarnya.

“Kami bekerja untuk kepentingan publik, dan kami bekerja dilindungi oleh undang-undang, serta kami berhak mendapatkan perlindungan,”kata Adi Tarigan.

Dalam aksi tersebut, para wartawan juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisi beberapa poin penting. Pertama, menuntut perlindungan hukum bagi wartawan dari segala bentuk intimidasi dan ancaman.

Kedua, mendesak pemerintah daerah untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi kebebasan pers. Namun, yang ketiga meminta agar masyarakat lebih menghargai kerja jurnalis sebagai profesi yang berperan penting dalam pembangunan informasi yang sehat dan demokratis.

Tak hanya itu, Adi Tarigan menyampaikan, momen ini menjadi pengingat bahwa meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, solidaritas di antara jurnalis dan dukungan dari masyarakat akan menjadi kekuatan untuk terus berjuang demi kebebasan pers di Indonesia.

“Dengan adanya aksi damai ini, diharapkan pihak berwenang dapat lebih peka terhadap isu-isu perlindungan wartawan, serta memprioritaskan penegakan hukum terhadap pelaku intimidasi,”ucapnya.

Kebebasan pers adalah bagian integral dari demokrasi, serta perlindungan terhadap wartawan dan kewajiban semua pihak demi terciptanya masyarakat yang berinformasi dan berdaya.

“Dan hari ini pun, kami akan langsung mengawal pelaporan ke Polres Purwakarta untuk persoalan yang dilakukan oknum terhadap wartawan,”ungkap Adi Tarigan. (Rsd)