Dispangtan Purwakarta Minimalisir Sampah Plastik, Lewat Urban Farming On The Road

oleh -285 Dilihat

PURWAKARTA-Garisjabar.com

Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta memanfaatkan momen car free day di areal Taman Air Mancur Sribaduga untuk memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat melalui Urban Farming On The Road.

Kegiatan tersebut selain memberikan pemahaman tentang pendidikan penanaman sistem hidroponik vertikultur juga penukaran sampah plastik dengan bibit sayuran.

“Edukasi penanaman dengan lahan terbatas, juga masyarakat bisa mendapatkan bibit sayuran dengan hanya menukarkan sampah plastik kemasan,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan. Di sekitaran area Taman Sri Baduga. Purwakarta, Minggu (1/9/2019).

Bahkan untuk memberikan pengetahuan penanaman yang menyenangkan, pihaknya pun mengerahkan THL Penyuluh Pertanian sebanyak 63 orang. Selain itu melakukan penyisiran sampah plastik diareal favorit warga Purwakarta tersebut.

“63 THL penyuluh pertanian yang biasanya dengan petani di desa – desa, kita terjunkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di perkotaan,” jelasnya.

Kegiatan yang digagas oleh Bidang Perkebunan dan Holtikultura, menyasar masyarakat baik anak – anak maupun usia dewasa. Apalagi menurutnya upaya memaksimalkan masyarakat untuk gemar makan sayur – sayuran.

“Jelas targetnya semua kalangan, bahwa menanam itu menyenangkan bahkan antusias warga bisa kita lihat, apalagi anak – anak.” Kata Agus.

Bahkan dalam pantauan, banyak masyarakat yang menukarkan botol atau kemasan plastik dengan bibit. Adapun bibit yang disiapkan dari mulai tanaman pecoy, cabai, tomat hingga kangkung.

Untuk sampah plastik lanjut Agus, akan dikumpulkan baik dijadikan pot atau hiasan, atau didistribusikan kepada kelompok masyarakat yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan daur ulang barang tepat guna.

“Upaya kita menjaga lingkungan dari sampah plastik yang memang sulit diurai, setelah terkumpul bisa dijadikan barang tepat guna,” katanya.

Sedangkan menurut salah seorang warga asal Cipaisan, Nendah (32) menuturkan baru kali ini sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dikemas dengan edukasi pertanian. Bahkan bersama keluarganya mendapatkan bibit dan tanaman sayuran.

Selain itu dirinya mengapresiasi, karena selama ini banyak masyarakat yang rajin menanam tetapi kurang tahu teknik yang benar terutama memanfaatkan lahan terbatas di rumah.

“Akan ditanam di rumah, kan siapa tau kita bisa punya sayuran sendiri dengan cara tanam sederhana,” katanya. (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *