PURWAKARTA-Garisjabar.com
Imam Tabroni dikukuhkan sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DR KH EZ Muttqien Purwakarta untuk periode 2019-2023, di Aula Kampus STAI di Jalan Baru Maracang, Minggu (1/9/2019).
Iman mengatakan, selama empat tahun kedepan ia akan berkomitmen dalam mengembangkan Literasi Data, Literasi Teknologi dan Literasi Komunikasi untuk bisa memberikan perspektif yang lebih luas terkait fenomena yang ada.
Sehingga kedepan, mahasiswa makin diperhitungkan khususnya dibidang pendidikan hukum, dan ekonomi. Guna merespon ekosistem akademik menuju revolusi industri 4.0.
“Seiring dengan visi besar kita, akan menamkan literasi kepada stakeholder perguruan tinggi sehingga komitmen membangun kampus betul-betul berbasis output dan outcome,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan merespon sembilan kriteria yang ditetapkan BAN PT untuk akreditasi institusi dan berdasarkan SN DIKTI berdasarkan dua puluh empat standar.
“Sehingga kita mampu menjadi kampus yang berkompetisi bukan hanya di wilayah regional ataupun nasional namun kita bisa berkompetisi di level internasional,” kata dia.
Seiring dengan tuntutan itu, dia juga akan berupaya untuk merubah nomenklatur menjadi universitas untuk menyetarakan dengan level kualitas perguruan tinggi di luar negeri terutama negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.
Ia menyebut, dua negara tersebut didalamnya banyak orang Islam dan mereka mampu menunjukan talenta keislaman dengan program yang mereka canangkan dengan konsisten.
“Untuk peralihan menjadi universitas saat ini sedang diupayakan dan sedang menuju teknis, tengah di kaji oleh UIN dan Kopertais, dan juga sudah ada upaya ke Kopertais dan Diktis, sekitar tahun 2024 target kita tercapai,” ujarnya.
Sementara, Ketua Yayasan Pendidikan Islam DR KHEZ Muttaqien, Maman Rosama mengatakan, saat ini pihak yayasan tengah melakukan pembangunan khususnya di wilayah infrastruktur tengah membangun delapan ruang kelas baru dengan tiga lantai.
Untuk personalia, pihaknya berharap STAI DR KHEZ Muttaqien mempersiapkan penataan kembali personalia sehingga bisa mengimbangi program yayasan.
“Nantinya pihak yayasan juga akan mengeluarkan keputusan untuk penataan SDM, dan yayasan juga sedang memproses tiga sekolah tinggi yang berada dalam naungan YPIM menjadi Universitas,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya masih kekurangan dua program studi untuk memperlancar proses pengajuan menjadi universitas.
“Saat ini STAI mempunyai 6 Program Studi, STT dua program studi dan STIE dua program studi. Saat ini ada dua prodi yang sedang diproses, kelengkapan administrasi dipenuhi sarana dan prasarana dipenuhi jadi memang tahapannya agak panjang,” kata Maman. (Rsd)