Garisjabar.com- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menegaskan sikapnya tetap mendukung Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dalam lima tahun ke depan. Namun meskipun, Partai Hanura tidak mendapatkan jatah kursi menteri dan wakil menteri.
Menurut, Wakil Sekjen Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan, sejak awal Partai Hanura sudah menyatakan mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat, ikhlas, dan tanpa pamrih.
“Hanura mendukung dari awal, dari Rapimnas Bali tanpa embel-embel. Namun karna perjuangan partai kami hanya bisa dicapai oleh sosok Jokowi untuk menyejahterakan rakyat. Ini komitmen kami,” ujar Bona saat diskusi bertajuk “Kabinet Bikin Kaget” di Jalan Wahid Hasyim Menteng Jakarta.Sabtu (26/10/2019).
Bona menyampaikan, Hanura bukanlah partai yang menekan-nekan dan meminta jatah menteri kepada Jokowi. Apalagi, kata dia, mengancam Presiden Jokowi untuk mengalokasikan jatah menteri bagi Hanura.
“Kita menghargai hak prerogatif presiden,” kata dia.
Sehingga, Bona memahami bahwa sebagian pengurus dan kader Hanura kecewa dengan susunan kabinet yang dipilih Jokowi. Namun, sebagai partai pengusung, Hanura tidak mendapatkan apa-apa, sementara Partai Gerindra yang merupakan lawan di Pilpres justru mendapatkan dua kursi menteri.
“Boleh kecewa, tetapi perjuangan yang sudah ditentukan Ketum kita (Oesman Sapta Odang), mendukung Jokowi dan tetap berada di pemerintahan. Kalaupun mengkritisi, itu bukan menunjukkan kita bagian dari oposisi, tetapi lebih ingin melihat Jokowi lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya.
Sementara, Bona menuturkan bahwa perjuangan Hanura untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf sangat masif dan besar. Bahkan, kata dia, lantaran fokus memenangkan Jokowi-Ma’ruf, akhirnya Hanura kehilangan kursi di legislatif.
“Kami telah berkorban, kita bergerak secara masif dan fokus memenangkan Pilpres. Kalau relawan dikatakan berkeringat, kami, partai politik berjuang berdarah-darah,” ucapnya. (Rht)