Garisjabar.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih terus mematangkan kajian realisasi trem sebagai transportasi massal di Kota Hujan tersebut. Dalam prosesnya, kajian tersebut dimatangkan Pemkot Bogor bersama Colas Group Indonesia. Senin (4/11/2019).
Hal ini, Country Director Colas Group Indonesia Christophe Chassagnette mengatakan, kajian yang sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir berjalan lancar.
“Progresnya sangat bagus, semuanya berjalan dengan baik. Kita sering melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bogor. Saat ini, kita lebih produktif karena banyak informasi yang diperoleh dan mengembangkan kajian ini secepat mungkin,” ujar Christophe.
Namun, terkait persoalan biaya, Christophe menyampaikan, masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. Meski begitu, ia mengatakan, Colas Group akan menyampaikan hal tersebut setelah menyelesaikan proses kajian.
“Untuk aspek biaya masuk juga dalam kajian ini. Saya katakan setelah kajian ini selesai tentu kita akan mencari solusi khususnya dari aspek keuangan,” kata dia.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, mengatakan, dalam pembahasan antara Pemkot Bogor bersama Colas Group, menghasilkan beberapa poin dari sisi teknis dan keuangan.
“Ada beberapa poin penting, yang pertama aspek finansial. Nanti bagaimana Kota Bogor bersama-sama dengan pemerintah pusat serta pihak BUMN dan swasta mencoba mencari skema pembiayaan untuk proyek di Bogor,” ujar dia.
Sehingga dari aspek teknis, mulai dari kondisi jalan yang ada di Bogor, kepadatan, kontur jalan, aspek sosial, ekonomi hingga demografi dijadikan satu bagian dari kajian.
“Kemudian juga yang ketiga, mereka akan mempelajari kira-kira koridor mana saja yang akan dibangun koridor ke depannya. Tentu ada beberapa tahap dan beberapa alternatif yang mereka usulkan untuk dibangun bersama,” katanya.
Namun, terkait target kajian, Dedie menegaskan, bakal rampung pada medio Mei 2020 mendatang. Lebih lanjut, ia mengemukakan Colas Group akan melakukan komunikasi dengan para pihak, antara lain PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Iroda membahas teknis pengadaan trem, serta aspek keuangan, sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Target kajian sembilan bulan, terhitung sejak dimulainya kerja sama. Jadi saat ini sisa sekitar tujuh bulan lagi. Nanti mereka juga akan membahas dengan PT INKA maupun PT Iroda terkait dengan hal-hal lainnya,” ucapnya. (Rht)