Garisjabar.com- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dr. Deni Darmawan membantah soal Jampersal di pemberitaan media elektronik. Ia mengatakan, bahwa tidak ada manipulasi soal data pasien ibu melahirkan dari program Jampersal.
Menurut, Ia bagaimana mungkin ada bancakan soal dana Jampersal, dinkes dalam program tersebut hanya mengurusi kelengkapan admistrasi dalam proses penagihan di DPKAD.
“Selanjutnya dana tersebut dicairkan langsung ke pihak rumah sakit atau ke klinik yang bersangkutan, “ ujarnya. Rabu ( 6/11/2019).
Hal ini, Deni, Dinkes tidak bermain ke wilayah tehnis, kapasitas Dinkes menyetujui proses pencairan selama data administrasi yang diajukan sudah sesuai. Jika ada ditemukan klinik yang nakal, atau barangkali memainkan data pasien Jampersal jelas pihaknya akan menindak tegas.
“Tidak mungkin kita mainkan dana Jampersal, kita tidak mengelola dana. Tapi hanya administrasi saja, “ kata dia.
Rudi Hartono selaku Kabid Sumber Daya Kesehatan, menyampaikan, memastikan bahwa terkait dengan data klaim atau penagihan pasien Jampersal yang diajukan pihak rumah sakit ataupun klinik, semuanya sudah melalui mekanisme administrasi yang terlebih dulu sudah dilakukan verifikasi.
Hal itu, menyangkut informasi bahwa ada beberapa klinik yang tidak mengakui sudah melakukan kerjasama dengan Dinkes Kabupaten Purwakarta, soal program Jampersal seperti Klinik Sejati yang beralamat di Desa Cibodas, Kecamatan Bungursari.
“Klinik Sejati sudah lama melakukan kerjasama program Jampersal, bahkan klaim tagihan datanya juga ada, “ ujar Rudi. Saat ditemui di Kantornya.
Neneng Maryamah, ketika dihubungi melalui Seluler, apakah Klinik Sejati miliknya melakukan kerjasama dengan Dinkes Purwakarta berkaitan dengan program Jampersal, ia mengatakan, bahwa klinik miliknya sudah lama melakukan kerjasama program Jampersal. (Rsd)