Anggota DPRD Purwakarta Mangkir, Gara-Gara di Ajak Makan dan Shopping

oleh -421 Dilihat

PURWAKARTA, garisjabar.com- Sebanyak 45 anggota DPRD Purwakarta, dikabarkan tidak hadir dalam sidang paripurna, tetapi ada dua anggota dewan yang tengah melaksanakan ibadah haji. Dan yang lainnya, tak hadir dalam dua kali paripurna tanpa alasan yang jelas.

Agus Yasin mengatakan, kehadiran anggota DPRD di Rapat Paripurna penting untuk menandai keseriusan mereka dalam bekerja. Namun, bahwa ketidakhadiran dari anggota DPRD sudah menjadi kebiasaan.

Sementara yang menghadiri hanya 13 anggota dewan. Selain itu, diduga ada yang mendanai oleh salah satu donatur pada tanggal 19 Juli dan mereka di ajak makan-makan di hotel Mulia Jakarta, sehingga pulangnya pun di traktir shopping di salah satu mall Plasa Indonesia.

Namun beberapa anggota dewan yang ikut terutama kepada ibu-ibu yang terhormat. Hal ini, agar tidak hadir di acara rapat paripurna.

Menurut, Agus Yasin Mantan Anggota DPRD Dari Faksi Golkar mengatakan, jika ternyata diduga ada yang memerintahkan anggota DPRD untuk tidak hadir mengikuti dua agenda Rapat Paripurna Istimewa tanggal 20 Juli 2022 dan Rapat Paripurna Pembahasan (RAPERDA) tanggal 21 Juli 2022.

“Berarti ada upaya upaya tertentu baik terhadap Bupati secara tidak langsung, dan kehormatan Dewan secara nyata,”kata Agus Yasin melalui seluler. Jumat (22/7/2022)

Kata Agus Yasin, ini bukan persoalan sepele, indikasi pemboikotan tersebut menurut kabar diduga oleh orang tertentu. Dan menurut sumber juga disponsori oleh orang berpengaruh dan disaksikan oleh Pejabat Tinggi Daerah.

“Ironis kalau anggota yang terhormat tidak memiliki responsibility terhadap fungsi, tugas dan wewenang serta amanatnya di bawah sumpah,”ujar Agus.

Menurutnya, malah lebih nurut dan takut oleh seseorang karena diajak makan lalu berbelanja.

“Andai itu bernar, sebaiknya lepaskan saja kehormatan sebagai Wakil Rakyat,”kata Agus.

Agus pun menyampaikan, perlu diingat, Hari Jadi Purwakarta adalah momentum sangat penting bagi orang Purwakarta, dan (RAPERDA) juga penting bagi masyarakat Purwakarta.

“Oleh karena itu cobalah berpikir dewasa, dan sebagai yang terhormat harus bisa memilah dan nemilih mana yang paling penting,”ucap Agus.

Kata Agus Yasin, kecuali kalau sudah enggan jadi warga Purwakarta dan sudah tidak peduli memperjuangkan kepentingan masyarakat Purwakarta.

“Silahkan tinggalkan Purwakarta, jangan sampai ikut berkecimbung di wilayah ini,”ungkapnya. (Rsd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *