BANDUNG-Garisjabar.com
Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung menggelar acara sosialiusasi kemetrologian dan penandatanganan komitmen bersama antara Bupati Bandung dengan stakeholder dalam rangka pembentukan kabupaten Bandung sebagai daerah tertib ukur tahun 2019. Kegiatan ini digelar di Salah satu hotel di Soreang, Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Popi Hopipah menyebutkan, pihaknya sudah sejak 30 April 2019 silam sudah dilakukan pencanangan daerah tertib ukur. Selain itu,pihaknya juga sudah mendata alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) di wilayah Kabupaten Bandung.
“Jadi sudah kami lakukan se-wilayah Kabupaten Bandung untuk pendataan alat ukur apa saja, dikecualikan untuk pelayanan di Rumah Sakit dan Bank karena itu harus kalibrasi dan dilakukan oleh pusat bukan oleh kita,” ujar Popy.Kamis (19/9/2019).
Sambung Popi, pendataan UTTP dilakukan hingga tingkat warung. Hal ini dilakukan agar semua UTTP di wilayah Kabupaten Bandung terdata dengan sempurna.
Popy menambahkan, pihaknya juga turut memberikan pelayanan tera dan tera ulang.
Khusus untuk pengawasan kemetrologian, terang Popy, pihaknya mendapat pengharagaan dari pusat. Namun pihaknya melakukan tindakan tegas dengan melakukan penutupan terhadap 2 SPBU nakal.
“Di awali dari Kabupaten Bandung yang mempunyai keberanian secara nasional mengawali menutup SPBU yang tidak jujur,” kata dia.
Popy juga menegaskan, pihaknya berupaya keras menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah tertib ukur. Tentunya, hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga Kabupaten Bandung. (Frn)
