Garisjabar.com- Lima ribu santri memperingati Hari Santri di arena car free daydi Jalan MH Thamrin Jakarta, Minggu (13/10/2019). Mereka datang dari berbagai daerah. Selain parade santri terdapat pembentangan bendera merah putih sepanjang 740 meter yang dilakukan oleh ratusan santri dari pesantren Asshidiqiyah Jakarta.Senin (14/10/2019).
Acara tersebut, Mentri Agama Lukman Hakim Saifuddin, meminta santri konsisten pada identitas diri yang selama ini ditampilkannya. Menurut Ia, santri adalah pribadi yang mendalami agama Islam dari akar kata salam yang artinya kedamaian.
“Itulah inti jiwa santri,” kata Lukman dalam sambutannya, dan juga Ia mengatakan santri bisa menjadi duta perdamaian dan menebarkannya kepada siapa pun di mana pun dan kapan pun.
Namun, balutan baju putih, sarung batik, peci, dan sepatu putih, Lukman mengingatkan tentang identitas santri yang harus selalu ditampilkan dalam kehidupan beragama dan bernegara.
Lukman mengatakan, negara sudah sering menghadapi bahaya disintegrasi dan intoleransi. Selama ini santri telah berperan baik menjaga pagar persatuan Indonesia. Menurut pengamatan Ia, santri memiliki tiga ciri khas. Pertama, menghargai perbedaan.
“Sejak hari pertama mondok, santri sudah berhadapan dengan kemajemukan,” ujar dia.
Ia melanjutkan, menghargai dan menghormati itu tidak tidak berarti membenarkan apalagi mendukung. Ciri santri yang lain adalah memiliki kecintaan luar biasa kepada tanah airnya. Lukman mengutip firman Allah, “Wanafahtu fihi min ruhi,” yang artinya Allah telah menitipkan ruhnya pada diri setiap manusia.
Maka sekeras dan setajam apa pun perbedaan kita, jangan sampai merobek nilai kemanusiaan yang ada,” katanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin menambahkan, peringatan hari santri ini bukan untuk diri santri, tetapi menabalkan prinsip Islam moderat.
“Santri tidak hanya kuat dalam religiusitas saja, tetapi juga hebat dalam rasa nasionalisme. Untuk menjaga hal itu, negara perlu hadir, menjaga, dan memupuknya,” ujar Komaruddin
Hari Santri ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keppres No. 22 Tahun 2015 silam. Parade hari santri diinisiasi oleh Kementerian Agama untuk meneguhkan posisi kaum santri di garda terdepan menyuarakan perdamaian di tengah maraknya pertikaian konflik dan peperangan di berbagai belahan dunia.
Hal ini, perayaan Hari Santri kali ini, pengunjung mendapat tausiyah keagamaan dari LH Miftah Maulana Habiburahman dan panggung musik shalawat oleh Veve Zulfikar. (Rht)