Garisjabar.com- Warga Masyarakat Cikalong Wetan Kp Warung Jati, Desa Ciptagumati, salah satu keluhan disampaikan oleh masyarakat yang tidak kebagian gas LPG (elpiji) subsidi ukuran 3 kilogram. Namun, Oknum Pegawai pom bensin diduga kong kalikong dengan pengelola (SPBU) Cikalong Wetan, Kabupaten, Bandung Barat.
Masih ada kondisi saat ini yang sedang dilanda virus corona pegawai SPBU kelabui masyarakat yang sedang panik.
Menurut, warga sekitar yang enggan disebut namanya hanya saja disebut (T) usia (48) mengatakan, seharusnya gas LPG (elpiji) subsidi yang 3 kilogram untuk kemasyarakat yang membutukan harus merata jangan dijual dulu ke yang lain.
Hal ini, warga sedikit marah karena saat mau membeli gas 3/kg tidak kebagian dengan alasan habis. Menurutnya, jangan dulu dibawa ke bos nya kan masih banyak warga di sini yang belum kebagian gas.
“Iya bener saya aja tidak kebagian, soalnya kata pegawai (SPBU) bilangnya habis. Sementara, gas LPG baru juga datang masa sudah habis lagi, sehingga, banyak orang-orang bilang gas subsidi itu dibawa ke rumah Bos nya pengelola (SPBU) dan di sanah dijual lagi dengan harga tinggi,” ujar (T). Sabtu (28/3/2020).
Selain (T) masih ada warga sekitar sebagai ibu rumah tangga yang ingin membeli gas ke pom bensin itu, namun, pegawai SPBU tersebut dengan alasan tidak ada gas habis terjual.
“Baru juga dikirim beberapa jam masa sudah habis lagi,” kata ibu yang mau membeli gas LPG sambil setengah kesal dan rasa takut dengan penyebaran virus.
Menurut, imformasi yang didapat ditengah masyarakat sekitar, dengan adanya duggaan tersebut pegawai (SPBU) dan pihak pengelola bekerjasama untuk merauk keuntungan.
Sementara, gas LPG (elpiji) subsidi ukuran 3 kilogram. yang nantinya akan dijual di rumah pengelola dengan harga tinggi. (Rsd)