Garisjabar.com- Guru pondok pesantren di Cirebon, ditahan karena diduga menyodomi tiga muridnya.
Pelaku WS diduga melakukan pencabulan pada 3 santri laki-laki di pondok pesantren tempatnya diruangan kerjanya.
Sebelumnya, pelaku mengiming- imingi korban akan dipijamkan Jas untuk kegiatan acara wisuda.
Salah satu korban berinisial M (13) asal Purwakarta, yang tengah menempuh pendidikan di pondok pesantren hingga kini korban trauma dan tertutup.
Orang tua korban tak terima dengan kejadian ini, dengan menimpa terhadap anaknya yang terjadi di bulan Juni 2024.
Korban diperintahkan untuk masuk ke dalam ruangan oleh pelaku WD dengan meminta memijatnya.
Korban yang tercatat sebagai alumni pesantren itu bersama teman-teman lainya, beberapa kali sebelum kejadian kerap diminta untuk memijat pelaku di salah satu ruangan di pondok pesantren.
Dari tiga korban, hanya satu orang yang dilakukan tindakan sadomi oleh pelaku.
“Awal anak ini di suruh memijat sama pelaku WD biasa-biasa, lama-lama di suruh memegang kemaluannya lalu di kocokin sampai keluar air lendir,” kata orang tua korban berinisial RA, saat ditemui di rumahnya. Minggu (2/3/2025).
Orang tua korban berinisial RA mengatakan, yang membuat anak tidak berani bersuara sebelumya, dan bukan acaman.
Orang tua korban pun baru mengetahui kejadian yang menimpa anaknya, dirinya mendapatkan keterangan dari orang tua santri lainnya.
Orang tua korban pun langsung menanyakan kepada anaknya, bahkan anak tersebut menceritakan yang sebenarnya.
Menurutnya, usia kejadian, kondisi anak sempat emosional dengan psikolgis yang naik turun. Yang lebih parahnya lagi akibat perbuatan bejat pelaku tersebut.
“Pelaku dapat hukuman seberat-beratnya sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ucapnya. (Rsd)