Harga Beras di Subang Merangkak Naik, Pemkab Gelar Pangan Murah

oleh -116 Dilihat

SUBANG, garisjabar.com- Pemerintah Kabupaten Subang terus berupaya melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok bagi masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Pj Bupati Subang Imran menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan di halaman kantor Desa Belendung-Cibogo, Kabupaten Subang, Kamis (22/02/2024).

Kegiatan ini, melalui Dinas Ketahanan Pangan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Camat Cibogo, Sri Novia menyampaikan, kegiatan tersebut dalam upaya menyiasati keterbatasan bahan pangan yang disebabkan oleh lonjakan harga.

Menurut Sri Novia, bahwa Gerakan Pangan Murah ini akan memberikan dampak baik di tengah fluktuatif harga dan kondisi kelangkaan komoditas.

“Kegiatan seperti ini banyak membantu masyarakat kami,”kata Sri.

Kapala Dinas Ketahan Pangan Subang, Maman Firmansyah menambahkan, bahwa lonjakan bahan pokok yang mengakibatkan komoditas dengan harga yang berbeda termasuk beras sudah melampaui harga Rp 15.000.

“Gelar Pangan Murah ini memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pokok lebih terjangkau dan lebih murah,”ujarnya.

Pj Bupati Subang, Imran dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kondisi harian inflasi di Subang sangat ditentukan oleh harga bahan pokok diantaranya beras.

Pj Imran mengatakan, Subang sebagai lumbung padi ketiga di tingkat nasional dan provinsi akan tetap bertolak belakang dengan kondisi harga beras yang ada di pasaran.

Menurutnya, kondisi harga beras di Subang sangat tinggi, sehingga bersebrangan dengan raihan Subang sebagai lumbung padi nasional peringkat ke tiga.

“Nah jangan-jangan para petani kita jual padi beli beras,”kata Imran.

Imran menyebutkan, harus ada perhatian serius untuk menyikapi hal ini, baik dari manajemen produksi sampai pemasaran.”Harus ada kewaspadaan untuk hal ini, karen masalah ini dari tahun ke tahun akan berulang,”ungkapnya.

Pj Imran, juga mengimbau bahwa BUMD Subang harus ada yang konsen dari hulu hingga hilir pada sektor pertanian.”Saya yakin ini akan memenuhi kebutuhan di Subang sendiri,”ucapnya.

Tak hanya itu, kata Pj Imran, sektor pertanian kita harus dievaluasi agar mampu memaksimalkan hasil dari sisi luas lahan sehingga pola tanam dan produksi.

Selain itu, harus ada upaya kolaboratif dari stakeholder untuk menyiasati ketahanan pangan termasuk beras. (Rsd)