PURWAKARTA, garisjabar.com- Tak hanya genangan di jalan yang licin, saat musim hujan pengendara juga harus pintar-pintar memilih lokasi parkir.
Iwan Sarifudin (40) mengatakan, dengan cuaca ekstrem rawan memicu angin kencang yang berisiko menyebabkan pohon tumbang serta baliho roboh, dan lain sebagainya tetap bersemangat untuk mengais rezeki. Senin (27/02/2023).
Musim hujan telah memasuki beberapa wilayah Indonesia setelah kemarau panjang melanda. Bahkan, hujan disertai angin kencang dan kilat.
Namun, di jalanan yang biasanya dipenuhi kendaraan roda empat dan roda dua di jalan Siliwangi ini sepi. Sehingga belum terlihat ada kendaraan yang parkir.
Iwan Sarifudin (40) yang biasa parkir di jalan Siliwangi mengeluh dengan diguyur hujan terus menerus, sehinga Iwan pun pasrah berlapang dada.
“Sepi sekali saat diguyur hujan terus-terusan, sejak pagi belum ada yang kendaran yang parkir di sini,” kata Iwan.
Juru parkir Iwan Sarifudin, yang sedang duduk di atas trotoar dengan menunggu kendaraan yang masuk dengan wajah sedih itu. Sesungguhnya, laki-laki asal Purwakarta itu tak pernah rela membiarkan dengan kerasnya kehidupan jalanan hanya demi membantu orangtuanya mencari sesuap nasi. Namun, perasaan tak tega itu selalu dipendamnya dalam-dalam.
“Biasanya ramai, kalau hujan terus sepi paling dapat buat makan aja,”ujar Iwan.
Kesulitan ekonomi telah mengimpitnya begitu kuat sehingga dia harus menutup mata hatinya berjuang di antara mara bahaya yang mengintai di jalan-jalan. Kejamnya kehidupan jalanan jadi seorang juru parkir.
Dengan Kedua kaki Iwan yang tidak normal itu, walau pun diguyur hujan tetap bersemangat untuk mengais rezeki,
“Ya, mau gimana lagi, karena selain bantu orang tua, juga adik-adik sama saya,”ucap Iwan. (Rsd)