Garisjabar.com- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan keterpurukan ekonomi Indonesia pertumbuhannya diprediksi minus di kuartal II merupakan dampak global dan terjadi di beberpa negara. Jum’at (3/7/2020).
“Negara kita mengalami keterpurukan ekonomi bahkan di kuarta ketiga ini (pertumbuhannya) diperkirakan minus antara 0,5 sampai 0,1. Tetapi negara lain ada yang lebih parah, ada yang sampai -5, -7, bahkan ada yang lebih dari 10 minusnya itu. Dan ini memang dampak global yang menimpa seluruh dunia,” ujar Ma’ruf saat memberikan sambutan dari Jakarta, Kamis malam.
Hal ini, pertumbuhan ekonomi di kuartal I, sudah menunjukkan gejala pelemahan, yakni dengan tumbuh hanya 2,9 persen dari target lebih dari 4 persen. Perlambatan di bidang ekonomi itu sebagian besar disebabkan oleh pandemi COVID-19, yang memaksa Pemerintah memberlakukan kebijakan penerapan sosial berskala besar (PSBB).
Akibatnya, kegiatan ekonomi dan industri terhenti. Kebijakan lockdown di banyak negara asing juga berdampak pada terhambatnya kegiatan impor ke dalam negeri. Kata Ma’ruf, jumlah orang miskin di Indonesia juga diprediksi meningkat karena kegiatan perekonomian tidak berjalan normal saat ini.
“Banyak orang miskin baru karena tidak ada pekerjaan dan tidak ada kegiatan, apalagi setelah diterapkannya PSBB. Sehingga kemudian menimbulkan masalah sosial, juga masalah ekonomi. Sehingga ekonomi nasional kita juga terpuruk, bahkan ekonomi seluruh dunia juga terpuruk,” katanya.
Namun, oleh karena itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat, termasuk kalangan ulama, untuk bersama-sama menghadapi bahaya ekonomi, selain juga bahaya pandemi COVID-19 ini. (Rht)