Garisjabar.com- Tragedi kejadian yang cukup menyita perhatian publik. Namun siapa sangka kejadian itu membuat dirinya kini jadi lebih waspada terhadap aksi balasan yang akan dilakukan oleh anggota dan simpatisan kelompok John Kei yang merupakan keponakannya sendiri itu.
Namun, sebelum peristiwa terjadi Nus Kei mengatakan, sudah mengetahui dirinya menjadi target utama John Kei untuk dibunuh. Hal itu diungkapkan Nus Kei saat berbincang dengan sejumlah media usai Pra rekonstruksi penyerangan kelompok John Kei kekediamannya di Cluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Rabu (24/6/2020).
“Sebelum kejadian itu, memang ada beberapa rekan yang menginformasikan agar saya hati-hati terhadap dia (John Kei). Karena mereka kasih info saya menjadi taget nomor satu yang akan dihabisi dia karena saya dituduh berkhianat. Saya pikir apa yang diinfokan itu cuma info saja, tapi ternyata benar dia lakukan,” ujar Nus Kei.
Nus Kei menjelaskan, kedekatan dirinya dalam silsilah keluarga yang merupakan paman dan keponakan dianggapnya akan mampu meredam tindakan nekat yang dilakukan John Kei. Namun hal itu ternyata salah, lantaran ponakannya itu ternyata berbuat nekat.
“Awalnya saya mikir gak mungkin, karena dia sama saya kan paman – keponakan dan kita masih keluarga dekat jadi mikir gak mungkin akan senekat itu. Sebelum kejadian itu, Sabtu kemarin saya sempat komunikasi sama teman yang kebetulan dekat dengan dia. Saya bilang saya lagi di Plaza Indonesia, jadi kalau mau ketemu di sini. Kan itu tempat yang netral karena selama ini dia ngajaknya selalu di rumahnya dia di Bekasi tetapi dia tetap gak mau, itulah yang membuat saya agak khawatir karena saya tahu dia orangnya seperti apa,” kata dia.
Sayangnya kejadian ini telah terjadi, Nus Kei sendiri tetap berusaha memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh keponakanannya itu. Walaupun sebenarnya dirinya agak khawatir dengan kejadian tersebut.
“Dengan kejadian ini, saya gak dendam sama dia. Saya akan tetap memposisikan diri saya sebagai orangtua. Saya memaafkan apa yang dia lakukan dan berharap ada mediasi dan perdamaian. Sebagai orang tua di Jakarta ini saya ingin mengayomi keluarga saya, dan saya jamin masalah ini selesai di sini. Saya di sini kan sebagai korban ya, tapi saya maafkan dia dan saya akan tetap anggap dia saudara. Namun untuk kejadian ini, ya itu kan tindakan kriminal dan di luar hukum, oleh sebab itu kami percayakan ini sepenuhnya kepada polisi,” ucapnya. (Rht)