PURWAKARTA, garisjabar.com- Pengamat Kebijakan Publik Kabupaten Purwakarta Agus Yasin sebut politik etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat untuk mengganti kerugian konstituen atas eksploitasi yang dilakukan politisi, ketika hendak meraih suara penenangan dan setelah duduk dalam jabatan politik.
Menurut Agus Yasin, secara garis besar politik etis memiliki tujuan, sehingga bagaimana sepatutnya memberikan ruang kepada konstituen untuk lebih tertanam militansinya.
“Bukan sebaliknya, konstituen diajarkan materialistik dengan cara-cara yang manipulatif,”kata Agus. Sabtu (29/10/2022).
Agus Yasin mengatakan, kemudian gaya hedonis yang diperlihatkan dalam pertunjukan atau kerumunan massa oleh seorang politisi, adalah suatu bentuk degradasi moral yang telah mengganggu dirinya.
Selain itu, kecenderungan individu Wakil Rakyat untuk terlibat dalam perilaku menyimpang,”Ini bisa dianggap sebuah tindakan di luar kewajaran, karena tidak sesuai dengan hakikat keberadaannya. Secara asumsi, anggapan ini mungkin sebagai suatu ironi yang menunjukkan betapa moral dan hati nurani seorang wakil rakyat Indonesia sudah tidak lagi berbicara.”Ujar Agus Yasin.
“Kita amati dari suatu aktifitas manifulatif manebar kasih, serta mengobok-obok Desa yang sudah di luar kapasitasnya,”ungkapnya.
Kata Agus Yasin secara asumsi, anggapan ini mungkin sebagai suatu ironi yang menunjukkan betapa moral dan hati nurani seorang wakil rakyat sudah tidak lagi berbicara.
“Sebagaimana kita ketahui, selain wajib menjalankan tugas dan fungsinya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya secara individu sebagai wakil rakyat. Namun tetap harus mampu menjaga dan memelihara marwahnya.”Kata Agus Yasin.
Jangan berpolitik dengan cara-cara pragmatis
Agus Yasin menyebutkan, jangan jadi politisi dan populis yang hanya sibuk dengan pencitraan serta mengobok-obok emosi rakyat. Sementara di sisi lain tak ada keputusan politik nyata bagi rakyat, yang nampak hanya suatu kepentingan untuk dijadikan keuntungan melalui media.
“Sekali lagi, Stop berwacana politik usang. Stop juga manipulasi kebaikan untuk sekedar mencari keuntungan politik dan materi. Rumuskan politik legislasi, politik anggaran, politik pengawasan yang menjadi prioritas tupoksinya,”ucap Agus Yasin. (Rsd)