PURWAKARTA, garisjabar.com- Presiden Partai Buruh Said Iqbal optimistis partainya mampu menembus akan lolos kesenayan dalam pemilihan legislatif 2024 mendatang.
Hal ini, Partai Buruh juga optimis akan mendapatkan minimal 7 kursi DPR RI, satu fraksi DPRD Provinsi Jawa Barat. Pada putaran pertama pilpres, namun Partai Buruh tidak akan mendukung dari ketiga calon yang sedang tarung.
Dalam konsolidasi akbar pemenangan Partai Buruh di Hotel Harpper Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023). Partai Buruh mengklaim serikat buruh akan mendukung partainya untuk pemenangan di Pemilu 2024.
Dalam konsolidasi akbar pemenangan Partai Buruh jumlah buruh beserta anggota keluarganya adalah 2 juta orang, oleh karena itu Partai Buruh di Jawa Barat mentargetkan jumlah suara dari Jawa Barat adalah 2,5 juta orang. Sehingga keyakinan Partai Buruh akan lolos ke Kesenayan.
Menurut Said Iqbal, Jawa Barat adalah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan jumlah buruh formal kurang lebih 15 juta orang, sesuai data Disnaker Jawa Barat.
“Oleh karena itu, bagi Partai Buruh Jawa Barat adalah battleground atau pertarungan sengit pemenangan Partai Buruh sebagai kota industri di Indonesia. Kemenangan Jawa Barat berarti kemenangan Indonesia. Dan dari survei internal Partai Buruh, juga elektabilitas sudah tembus 4,78% di mana Jawa Barat menyumbang lebih dari 2 persen,”kata Said Iqbal.
Said Iqbal mengatakan, tidak akan memilih dan memberikan dukungan kepada semua calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan presiden pada Februari 2024.
Sementara itu, Ikbal beralasan tidak ada satu pun kandidat capres dan cawapres yang bersedia melakukan kontrak politik dengan buruh. Selain itu, para kandidat juga tidak mau menghadiri undangan yang disampaikan Partai Buruh untuk berdialog.
“Kami tidak akan memilih calon calon presiden pada putaran pertama ini sesuai dengan opsi yang sudah disepakati, kalaupun Partai Buruh memilih capres akan melakukan kontrak politik dengan capres secara langsung,”ujar Ikbal.
ikbal pun menyampaikan, alasan lainnya karena para capres-cawapres tidak mendukung perjuangan buruh dalam menuntut kenaikan upah minimum sebesar 15 persen pada tahun 2024 nanti. Padahal, kata Iqbal, setidaknya ada sekitar 6 juta suara buruh yang dapat disumbangkan jika ada capres yang mendukung buruh.
Said Iqbal menjelaskan, tidak menutup kemungkinan bahwa Partai Buruh akan memberikan dukungan pada putaran kedua pemilihan presiden pada Juni 2024 mendatang. Menurut jajak pendapat sejumlah lembaga survei, sejauh ini belum ada pasangan calon elektabilitasnya lebih dari 50 persen. (Rsd)