PURWAKARTA, garisjabar.com- Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi anak-anak di Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, berdasarkan bulan penimbangan balita masih berada diangka 2 persen.
Sementara hasil (SSGI) yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI menggunakan metode random sampling di Kabupaten Purwakarta menunjukkan kenaikan dari 20,6 persen menjadi 21,8 persen.
Stunting merupakan satu kondisi di mana pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, yang disebabkan karena kurangnya gizi maupun infeksi kronis.
PJ Bupati Purwakarta Benni Irwan mengatakan, angka ini diperoleh dari penimbangan rutin yang dilaksanakan oleh kader di Posyandu yang kemudian menjadi patokan dalam melakukan intervensi.
Selain itu, Benni Irwan mengakui hingga saat ini partisipasi masyarakat belum menyeluruh dalam penanganan stunting. Namun hasil survei tersebut sebagai bahan evaluasi.
“Masih ada strategi yang perlu kita garap terkait intervensi spesifik dari Dinas Kesehatan dan intervensi sensitif dari OPD lainnya dalam penanganan stunting,”kata Benni Irwan saat peringatan hari Gizi, Rabu (21/2/2024).
Benni Irwan menyebutkan, perlu dipersiapkan bahwa kebijakan strategi Kementerian Kesehatan saat ini, harus transformasi sistem kesehatan merupakan upaya untuk mengubah yang sudah ada agar dapat lebih efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Menurut Benni Irwan, masalah stunting merupakan masalah gizi yang dihadapi oleh masyarakat di beberapa kelompok usia rawan seperti remaja putri, calon pengantin, Ibu hamil, Bayi dan balita.
Sehingga bahwa stunting erat kaitannya dengan asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. (Rsd)