SUBANG, garisjabar.com- Tiga hari pasca terjadinya longsor di wisata air Cipondok, Desa Pesanggarahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Selasa (9/1/2024) pagi.
Namun para pengungsi mulai berangsur pulang ke rumahnya, padahal kondisi rumah mereka berada di titik tidak aman.
Sebanyak 332 pengungsi dari jumlah sebelumnya yang mencapai 352 Pengungsi yang tinggal di tempat pengungsian di majlis taklim dan ruangan taman kanak-kanak di kampung Bantar Panjang, kini yang masih bertahan.
Namun alasan warga pergi dari tempat penampungan untuk menjaga rumahnya, padahal rumah mereka berada di titik zona tidak aman di lokasi kejadian. Bahkan sewaktu-waktu dapat kembali terjadi, karena lokasi rumah mereka selama berada di atas tebing yang tanahnya labil.
Salah seorang warga yang masih bertahan di pengungsian, Juju (27) mengaku, mengungsi sudah tiga hari disaat pasca kejadian bersama anaknya, karena rumahnya sudah mengalami retak-retak setelah longsor terjadi.
“Saya mengungsi sudah tiga hari semenjak Minggu malam, karena rumahnya sudah retak-retak,”kata dia.
Juju (27) warga setempat mengatakan, saat kejadian sebelumnya mengantar anaknya berenang di bawah wisata air Cipondok, Juju setelah pulang ganti pakaian, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan terjadi longsor.
“Rumah saya berada di belakang lokasi longsor. Kebutuhan selama mengungsi alhamdullilah tercukupi, mulai dari makan, pakaian hingga kebutuhan mandi di berikan,”ujar salah seorang pengungsi, Juju (27) kepada awak media.
Menurut ketua Tagana Kabupaten Subang, Jajang Abdul M, jumlah pengungsi hari ini mulai berkurang, yang awalnya 152 sekarang menjadi 132, dengan alasan mereka pulang dari pengungsian untuk menjaga rumahnya. (Rsd)